1. Latar Belakang
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh
2.Proses Terjadinya
Museum perumusan naskah proklamasi merupakan museum sejarah yang menjadi saksi lahirnya naskah proklamasi Indonesia. Persiapan dan perumusan naskah, pengetikan, serta pengesahan atau penandatanganan naskah proklamasi dilakukan di gedung museum. Naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa
3.Arti Proklamasi Bagi Bangsa
Proklamasi Berasal dari dua kata : Pro dan Klaim , kalo secara harfiah berarti di-'klaim' sendiri. Indonesi a telah merdeka untuk selamanya. Kemerdekaan
Memang secara yuridisnya, bangsa ini ketika merdeka ternyata bukan merdeka sesungguhnya, tetapi diklaim merdeka, atau dengan kata lain ngaku-ngakunya saja merdeka, karena menurut pengakuan dunia internasional saat itu , negeri yang sekarang disebut Republik Indonesia dan dulunya adalah Hindia Belanda (Nederland Indische) adalah bagian dari kerajaan Belanda.. Tetapi direbut oleh Jepang dalam perang dunia kedua.
Tapi pada pertengahan 1945, situasi perang berubah.. Jepang terdesak dan tak mungkin lagi melanjutkan peperangan. Saat itu, sekelompok anak muda pribumi idealis di Hindia Belanda yang diduduki Jepang melihat kesempatan untuk merdeka, karena saat itu kebetulan Jepang sudah terdesak sedangkan Belanda tidak ada lagi, jadi mereka mengklaim dirinya untuk merdeka.
Atau kasarnya dengan kata lain, anak-anak idealis itu yang sebenarnya hanya penonton diantara hingar bingar perang dunia kedua dengan clingak clinguk kemudian berteriak "Asyiikk, NGGAK ADA YANG NGEJAJAH !! AYO KITA MERDEKA!! MUMPUNG JEPANG UDAH KALAH!"
Dan dengan memaksa dua orang politikus muda bernama Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta, mereka mengklaim dirinya merdeka. INGAT! Mengklaim DIRINYA! PRO - CLAIM Bukan men-deklarasikan! Itu sebabnya kenapa kemerdekaan negara ini disebut dengan proklamasi, dan bukan deklarasi seperti
Jadi sebenarnya kita ngaku-ngakunya aja merdeka, analoginya sama seperti halnya seorang cewek cantik yang dekat sahabatan sama kita tapi dia sudah punya cowok.. kemudian ketika suatu hari dia putus sama cowoknya, kita meng-klaim, mem-proklamasikan pada semua orang: Nah kembali ke proklamasi RI, tetapi masalahnya
Tetapi sejarah kemudian memihak pada 'ekstrimis' itu.. Berkat lobi yang dilakukan mereka, PBB pun akhirnya mengakui bahwa Negara Hindia Belanda di Asia Tenggara sudah tidak ada, dan berganti dengan Republik
Karena itu, memperingati sebuah peristiwa bersejarah seperti detik-detik Proklamasi
Sebuah bangsa yang tidak berpedoman pada sejarah akan menjadi bangsa yang kehilangan pijakan dalam berbuat. Bangsa yang tidak berdiri di atas sejarah, akan menjadi bangsa yang berdiri di atas kekosongan. Bangsa yang berdiri di atas kekosongan, hanya akan memperoleh kehampaan.
Sekelompok orang, sebuah komunitas atau negeri yang tidak mengerti akan sejarahnya sendiri, tidak akan memiliki pegangan yang cukup dalam menentukan tindakan-tindakan yang akan diambil. Sebuah negeri yang tidak belajar dari sejarahnya, akan menjadi negeri yang gagal dalam meneruskan masa depan. Gagal dalam memperjuangkan kemaslahatan.
Arti penting proklamasi kemerdekaan, tidaklah berhenti pada batas bahwa kita telah memiliki negara. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah sebuah modal perjuangan untuk mengisi hari-hari ke depan yang penuh tantangan. Tempat bertanya, apakah yang kita lakukan hari ini sudah maksimal sebagaimana yang diamanatkan proklamasi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar