Penghianat Besar

Tak kusangka kalau dia seorang penghianat besar bagiku. Dia yang selalu aku bantu itu telah menghianati persahabatanku ini. Saat dia dalam kesulitan, dia meminta minta setengah mati padaku bantuan. Karena hanya aku saja yang ia miliki. Dia sudah aku anggap saudara kandung sendiri. Dia seorang teman sejati yang telah menemaniku sejak aku masih kecil. Dia menghianatiku karena ia sudah mempunyai teman yang ia percaya selain aku.Banyak sekali masalah yang kita hadapi pada waktu itu. Tetapi kita selalu melampauinya dengan akhir yang bahagia. Sekarang mengapa ia tak lagi menghiraukan diriku ini?. Apa salah ku. Mengapa kau menghianati persahabatan kita sejak kecil ini?. Apakah kau sudah bosan dengan ku ini?. Apa kau tak mau melihat diriku ini?. Kenapa?. Tetapi sekarang aku sudah punya sahabat baru. Seorang sahabat yang begitu baik dan ramah. Dia sangat perhatian pada diriku ini yang mengalami kesediha yang mendalam karena telah dihianati oleh sahabatnya sendiri. Senang sekali hatiku ini. Sudah satu bulan lamanya aku telah berpisah dengan sahabat yang menghianatiku, saat ku sedang berkumpul dengan semuasahabat baruku, tiba-tiba datang seorang laki-laki menghampiriku. Dia meminta maaf padaku, tetapi aku sangat bingung. Karena ia adalah orang yang tak ku kenal. Saat dia mengatakan yang sebenarnya, ia sudah menyesali semua perbuatannya itu. Dia tahu apa yang telah dia lakukan selama ini. Dia ingin menjadi sahabatku lagi. Dia meminta-minta dengan setengah mati. Raut wajahnya sama pada saat dia membutuhkan bantuanku saat itu. Di dalam hatiku berkata: " Hei Maz Jangan kau terima sahabatmu itu. Ia pasti berbohong. tak mungkin ia mau bersahabat denganmu. Ia hanya ingin memanfaatkanmu saja. Tetapi ada pandapat yang lain : " Wahai Maz, Terimalah kembali sahabatmu itu. Dia begitu membutuhkan pertolonganmu. Dia sangat menyesali apa yang telah ia perbuat terhadapmu selama ini. Dia hanya ingin memulihkan persahabatanmu ini. Setelah aku mempertimbangkannya, akhirnya aku menerimanya kembali sebagai sahabat sejatiku. Dia juga berjanji kalau ia akan menjadi sahabatku sehidup semati. dan akhirnya kita berdua sangat bahagia. Karna persahabatan kita telah kembali utuh.
Terimakasih tuhan atas pemberianmu padaku.